Selasa, 18 Desember 2012

UNTUKMU

Saat ku menatapmu
Tak perdulikan waktu
Begitu indahnya dirimu
Kau selalu ada di benakku

Sinar matamu bagai mentari
Menyinari gelapnya hariku
Mungkin saat ini
Aku telah menemukanmu

Apalah daya diriku
Tuk dapat memilikimu
Mungkin hanya waktu
Yang dapat menjawab itu

Kamu...
Kau dapat memalingkanku
Mungkin semuanya
Akan indah pada waktunya

UNTUKMU

Saat ku menatapmu
Tak perdulikan waktu
Begitu indahnya dirimu
Kau selalu ada di benakku

Sinar matamu bagai mentari
Menyinari gelapnya hariku
Mungkin saat ini
Aku telah menemukanmu

Apalah daya diriku
Tuk dapat memilikimu
Mungkin hanya waktu
Yang dapat menjawab itu

Kamu...
Kau dapat memalingkanku
Mungkin semuanya
Akan indah pada waktunya

HUJAN

Gemericik air di luar
Basahi tanah yang tandus
Udara dingin di luar
Tebalnya kulit dapat tertembus

Terdengar suara kodok
Dalam sebuah kelompok
Saling bersahut - sahutan
Menjadi sebuah alunan

Hujan
Merupakan anugerah ataupun bencana
Hilangkan semua beban
Resapilah semuanya

Biarkanlah hujan turun
Membawa semua cinta
Mengalir dan mengalun
Hingga semua mimpi tercipta

DIRIMU

Wahai dirimu
Kamu selalu ada dalam benakku
Tak perdulikan waktu
Kau selalu yang terindah bagiku

Senyummu mengalihkanku
Dari kesulitan yang melandaku
Kau laksana pelangi
Yang muncul di malam hari

Wahai dirimu
Aku ada untukmu
Kau selalu untukku
Menemani di setiap hariku